PADANGSIDIMPUAN, Alarmpena.or.id – Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum (RSU) Metta Medika Padangsidimpuan pada Senin (25/8/2025) sekitar pukul 17.50 WIB menghadapi situasi penuh sesak sehingga seorang pasien anak berusia 9 tahun dengan demam tinggi tidak langsung mendapatkan penanganan. Keluarga pasien menganggap ini sebagai penolakan, sementara pihak rumah sakit menjelaskan keterbatasan fasilitas sebagai penyebab utama.
Erni Rawati Sibuea, ibu pasien, mengungkapkan kekecewaannya karena anaknya yang sudah mengalami demam tinggi sejak pagi tidak segera mendapat perawatan saat tiba di IGD.
“Saya khawatir, dari tadi pagi demamnya tetap begitu, sudah dikasih obat tapi panasnya tidak turun. Makanya saya bawa ke rumah sakit,” ujarnya.
Namun, saat tiba di IGD RSU Metta Medika, Erni mengaku anaknya tidak langsung diterima dan diberi alasan harus membawa surat rujukan dari fasilitas kesehatan tingkat pertama (faskes).
“Petugas bilang, ‘Pakai BPJS kan, besok aja datang. Harus ada izin faskes kalau berobat ke sini,’” tutur Erni menirukan. Karena merasa tidak bisa menunggu, Erni akhirnya membawa anaknya ke RSU Inanta Padangsidimpuan yang tidak jauh dari lokasi.
Menanggapi hal ini, Customer Service RSU Metta Medika bernama Dinda membantah adanya penolakan pasien. Mereka menjelaskan bahwa pada saat kejadian, IGD dalam kondisi penuh dan tidak ada tempat tidur kosong karena pasien lain masih antrean.
“Kami tidak menolak pasien, tapi karena IGD sedang penuh dan fasilitas kami terbatas, kami harus mengatur antrean pasien dengan sebaik mungkin,” jelas Customer Service.
Mengenai alasan surat rujukan, pihak rumah sakit menegaskan bahwa hal tersebut bukan alasan penolakan.
“Kami ingin melayani sebanyak mungkin pasien, namun keterbatasan fasilitas membuat kami harus mengutamakan pasien yang sudah dalam antrean,” tambahnya.








Komentar